Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 00:11:09【Kabar Kuliner】143 orang sudah membaca
PerkenalanSebuah truk trailer mengangkut sejumlah kontainer di Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Su

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkap kondisi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dinyangakan normal sehingga aktivitas operasional tetap berjalan seperti biasa, setelah pekan lalu kedatangan satu kontainer berisi cengkeh suspek radioaktif cesium (Cs)-137.
Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara KLH Nixon Pakpahan memastikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 telah memisahkan kontainer berisi komoditas ekspor yang ditolak masuk ke negara Amerika Serikat tersebut.
"Penanganan setibanya di Terminal Petikemas Surabaya, kontainernya dinyangakan ngak terdeteksi Cs 137," katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Baca juga: Satgas Cs-137: Paparan radioaktif pada kontainer cengkeh relatif kecil
Komoditas cengkeh yang berada di dalamnya kemudian dipisahkan untuk diperiksa lebih lanjut oleh otoritas yang ditunjuk Pemerintah Indonesia, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Komoditas ekspor tersebut dinyangakan sebagai suspek Cs-137 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sehingga dikembalikan ke Tanah Air melalui Terminal Petikemas Surabaya.
"Terhadap yang disebutkan oleh berita FDA itu sudah dipisahkan. Nanti itu yang akan diperiksa lebih lanjut," ujar Nixon.
Baca juga: Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
Menurutnya proses pemeriksaan terhadap suspek Cs-137 dilakukan oleh otoritas BRIN dan Bapeten melalui proses saintifik.
"Kita menunggu otoritas yang melakukan pemeriksaan sampai kemudian mereka yang berotoritas itu nanti menyangakan apa memang benar sesuai seperti disampaikan oleh pihak luar sebagai suspek atau ngak," ucapnya.
Nixon meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan yang masih sedang dilakukan oleh otoritas BRIN dan Bapeten.
Baca juga: Satgas pastikan satu kontainer cengkeh diduga terpapar radioaktif
"Dalam pola kerja kita, ada pihak yang berotoritas. Kami dari LHK pun ngak boleh menyangakan sekarang itu sudah suspek atau ngak. Biarkan yang berotoritas itu nanti yang menyangakan statusnya kepada kita semua," tuturnya.
Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 non B3 KLH Vinda Damayanti Ansjar mengaku masih terus berkoordinasi dengan BRIN dan Bapeten, khususnya untuk menentukan langkah-langkah penanganan selanjutnya.
"Kemungkinan akan dimusnahkan apabila komoditas cengkeh tersebut nantinya dinyangakan terkontaminasi Cs-137," katanya.
Baca juga: BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
Baca juga: Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs-137 berasal dari Lampung
Suka(57833)
Artikel Terkait
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Stafsus: MBG
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
Resep Populer
Rekomendasi

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Ekonomi TW

Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan